GLT tidak ditujukan untuk menggantikan peran wasit dan
para hakim garis, namun lebih membantu mereka dalam membuat keputusan di
lapangan pertandingan. GLT harus memberikan sebuah indikasi yang jelas mengenai
apakah bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dan informasi ini nantinya
berperan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan akhir. Dilatarbelakangi
oleh beberapa keputusan kontroversial pada sejumlah pertandingan Liga
Utama Inggris, Piala Dunia FIFA 2010, dan Euro 2012 FIFA (yang
sebelumnya menolak penggunaan teknologi ini) melakukan pengujian terhadap
beberapa kandidat potensial untuk teknologi garis gawang. Sembilan buah sistem
diuji pada tahap awal, namun hanya dua buah sistem bertahan.
Pada 5 Juli 2012, International Footbaall
Associaton Board secara resmi menyetujui penggunaan teknologi garis gawang.
Kedua sistem yang disetujui yakni GoalRef dan Hawk-eye keduanya
sistem yang diuji pada pengujian tahap kedua. Pada bulan Desember 2012, FIFA
mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan teknologi garis gawang untuk
pertama kalinya dalam sebuah pertandingan kompetitif pada Piala Dunia Antar
Klub FIFA 2012 di Jepang.Puas dengan teknologi garis gawang yang dipakai di
Piala Konfederasi 2013, FIFA memastikan lanjut bekerjasama dengan
perusahaan penyedia sistem tersebut. Sistem itu kini akan digunakan di Piala
Dunia Antarklub lalu di Piala Dunia 2014.
Setelah dinilai sukses di Piala Konfederasi lalu, FIFA mengonfirmasi bahwa
perusahaan GoalControl GmbH akan menjadi penyedia resmi teknologi garis gawang
pada Piala Dunia 2014. Sebelum gelaran pesta sepakbola dunia tersebut,
teknologi dari GoalControl juga akan dipakai di Piala Dunia Antarklub di Maroko
11-21 pada Desember mendatang.Perusahaan asal Jerman itu sebenarnya telah memenangi tender pada bulan April
silam. Namun, kelanjutan kerjasama baru bisa dipastikan usai FIFA mengevaluasi
performanya.
Keputusan FIFA ini diambil setelah melakukan evaluasi terhadap performa teknologi "GoalControl-4D" di Piala Konfederasi, di mana sistem tersebut sukses membaca seluruh 68 gol yang tercipta dengan benar, kendatipun tak ada insiden gol yang kontroversial.Catatan ini diperkuat dengan pengakuan para ofisial pertandingan yang mengaku puas dengan kinerja teknologi tersebut.
"Menyusul implementasi sukses dari teknologi garis gawang (GLT) dalam Piala Konfederasi 2013 di Brasil, FIFA dapat mengonfirmasi bahwa GoalControl GmbH akan menjadi penyedia GLT untuk Piala Dunia 2014 di Brasil," jelas FIFA di situsnya.
Dalam sistem yang digunakan, GoalControl menggunakan 14 kamera berkecepatan
tinggi yang dipasang di sekitar lapangan. Kamera ini akan terus merekam
sepanjang pertandingan, mengantisipasi terjadinya gol. Sistem ini akan
memberikan tanda secara otomatis ketika gol tercipta lewat getaran dan tanda
visual di jam tangan ofisial, hanya dalam waktu satu detik.
Keputusan FIFA ini diambil setelah melakukan evaluasi terhadap performa teknologi "GoalControl-4D" di Piala Konfederasi, di mana sistem tersebut sukses membaca seluruh 68 gol yang tercipta dengan benar, kendatipun tak ada insiden gol yang kontroversial.Catatan ini diperkuat dengan pengakuan para ofisial pertandingan yang mengaku puas dengan kinerja teknologi tersebut.
"Menyusul implementasi sukses dari teknologi garis gawang (GLT) dalam Piala Konfederasi 2013 di Brasil, FIFA dapat mengonfirmasi bahwa GoalControl GmbH akan menjadi penyedia GLT untuk Piala Dunia 2014 di Brasil," jelas FIFA di situsnya.
Sumber:Wikipedia Ensiklopedia Bebas
Semoga sistem ini sudah semakin sempurna ya supaya tidak ada pemain yang dirugikan...coba bayangin kekinya jika udah capek-capek ngocek bola lewatin pemain belakang lawan...eh...sudah gol malah dibilangin wasit ngak masuk...kalau mau nurutin kata hati...rambut wasitnya bisa-bisa dikucek-kucek sangking kesalnya ha...ha....
BalasHapus